ANAK SHOLEH.COMAnak Sholeh adalah Hidayah dari Allah
Ada suatu hal yang perlu dipahami oleh setiap orang tua ketika
mendidik anak. Kita memang ingin menjadikan anak dan keturunan kita sebagai
anak Sholeh. Kita ingin mereka menjadi anak yang baik. Kita ingin mereka
menjadi anak yang berbakti dan taat. Namun, ada suatu hal yang kita sering
lupakan. Kita memang sudah berusaha mendidik mereka dengan pendidikan yang baik
dan berkualitas. Bahkan mereka juga kita wajibkan masuk TPA atau Pondok
Pesantren. Namun kadangkala, kita hanya bersandar pada usaha kita semata, tanpa
mau melirik bahwa hidayah dan petunjuk adalah di tangan Allah termasuk hidayah
pada anak dan keturunan kita. Walaupun kita telah pontang panting dengan melakukan
berbagai sebab, namun jika Allah menakdirkan berbeda, lantas apa yang bisa kita
perbuat. Selayaknya kita banyak merenungkan ayat-ayat dibawah ini:
مَنْ يَهْدِ اللَّهُ
فَهُوَ الْمُهْتَدِي وَمَنْ يُضْلِلْ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
“Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka
dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka
merekalah orang-orang yang merugi.” (Q.S. Al A’rof: 178)
فَإِنَّ اللَّهَ
يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ فَلا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ
حَسَرَاتٍ
“maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang
dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu
binasa karena kesedihan terhadap mereka.” (Q.S. Fathir:8)
وَلَوْ شِئْنَا
لآتَيْنَا كُلَّ نَفْسٍ هُدَاهَا
“Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan
kepada tiap-tiap jiwa petunjuk (bagi) nya.” (Q.S As Sajdah: 13)
وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ
لآمَنَ مَنْ فِي الأرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا
“Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua
orang yang di muka bumi seluruhnya.” (Q.S Yunus: 99)
Mengambil Pelajaran dari Kisah Nabi Nuh dan Anaknya
Lihatlah pula pada kisah Nabi Nuh A.S. Dia mengatakan pada anaknya:
يَا بُنَيَّ ارْكَبْ
مَعَنَا وَلا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ
"Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan
janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir." (Q.S. Hud: 42)
Namun Allah tidak menginginkan anak ini mendapat hidayah. Anak Nabi
Nuh malah menjawab:
سَآوِي إِلَى جَبَلٍ
يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ
"Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat
memeliharaku dari air bah!" (Q.S Hud:43 )
Nabi Nuh pun berdoa lagi pada Allah karena kasihan pada
anaknya.
رَبِّ إِنَّ ابْنِي
مِنْ أَهْلِي وَإِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ وَأَنْتَ أَحْكَمُ الْحَاكِمِينَ
"Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku, termasuk
keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah
Hakim yang seadil-adilnya."(Q.S Hud:45)
Allah tidak suka dengan perkataan Nabi Nuh tersebut.
يَا نُوحُ إِنَّهُ
لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ فَلا تَسْأَلْنِي مَا لَيْسَ
لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّي أَعِظُكَ أَنْ تَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ
"Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk
keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatannya)
perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu
yang kamu tidak mengetahui (hakikat) nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan
kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak
berpengetahuan."(Q.S Nuh: 46)
Lihatlah saudaraku dan perhatikanlah dengan baik-baik
kisah Nabi Nuh ini. beliau berusaha keras agar anaknya mendapat hidayah, namun
Allah berkehendak lain.
Oleh karena itu, janganlah kita lupa untuk selalu
memohon kepada Allah agar Allah selalu memberi keberkahan dan penyejuk mata
pada anak dan keturunan kita, di samping usaha dan sebab yang kita lakukan.
Ya Allah berkahilah selalu pendengaran, penglihatan,
hati dan istri kami, juga berilah keberkahan pada keturunan kami. Amin Ya
Robbal ‘Alamin.